“Barang siapa melakukan sholat Isya berjama’ah
pahalanya sama dengan orang yang melaksanakan sholat separuh malam,
sedangkan orang yang melaksanakan sholat Isya dan Shubuh berjamaah pahalanya sama dengan melaksanakan sholat sepanjang malam”.
“Seandainya manusia mengetahui pahala dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain dengan diundi, tentu mereka saling mengundi. Seandainya mereka mengetahui pahala pada At-Tahjir ( menuju shalat lebih awal ), tentu mereka akan berlomba-lomba mendapatkannya. Dan sendainya mereka tahu pahala dalam shalat isya dan subuh, tentu mereka akan mendatangi keduanya walaupun harus merangkak “ HR. Bukhari.
Seandainya manusia mengetahui … ,
seandainya mereka mengetahui … ,
seandainya mereka tahu … ,
kalimat ini diulang-ulang oleh Rasulullah SAW seakan-akan ia sangat-sangat menyayangkan bila umatnya tidak melaksanakan shalat berjamaah di mesjid, khususnya untuk shalat isya dan subuh, karena boleh jadi Rasulullah SAW telah diperlihatkan sendiri oleh Allah SWT pahala apa dan keutamaan apa yang akan didapat oleh manusia bila mereka melaksanakan kedua shalat ini secara berjamaah. Sedangkan untuk kita, kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa hal itu adalah benar dan pasti akan kita dapatkan baik di dunia sekarang maupun di akhirat kelak.
Salah satu keutamaan dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah di mesjid yaitu akan mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunaikan shalat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan jaminanNya. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat subuh , Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” HR. Muslim.
Maukah anda saya jamin seluruh keperluan anda sehari-hari ? maukah anda saya jamin makan-minum anda sehari-hari ? , maukah anda saya jamin keselamatan dan keamanan anda selama anda bepergian kemana-mana? , tentulah semua pasti ingin mendapatkan jaminan-jaminan seperti ini, walaupun ini hanya sebatas jaminan oleh manusia kepada manusia lain yang dalam perjalanannya mungkin jaminan itu hanya omong kosong belaka. Akan tetapi sekarang yang berjanji akan memberi jaminan adalah Allah SWT, Dzat yang Maha Kaya, Dzat yang Maha Perkasa, Dzat yang memiliki seluruh alam semesta yang apabila Ia berkehendak Ia hanya berkata ” kun fayakun ” , ” Jadilah !.. maka terjadilah ia”. Mari kita renungkan sejenak, sekali lagi kita harus benar-benar yakin … walaupun Rasulullahpun dalam beberapa haditsnya menganjurkan agar kita berusaha dulu baru bertawakkal.
Subhanallah, siapa lagi yang dapat mencelakai kita kalau Allah sudah menjamin keamanan kita ? Dan apabila Allah mencoba keimanan kita dengan menakdirkan kita dizalimi seseorang , maka yakinlah dan mohonlah kepada Allah, niscaya Allah akan membalas dan menuntutnya , siapalah lagi yang akan membela orang tersebut, bila Sang Penuntut Umum adalah Allah SWT, dzat yang Maha Perkasa, dzat yang Maha Kuasa, dan dzat yang amat pedih siksaannya … Allahu Akbar, sungguh tenang dan tentram hati ini apabila kita betul-betul beriman.
Katakanlah : ”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami . Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal”.
(QS.Attaubah : 51)
“Seandainya manusia mengetahui pahala dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain dengan diundi, tentu mereka saling mengundi. Seandainya mereka mengetahui pahala pada At-Tahjir ( menuju shalat lebih awal ), tentu mereka akan berlomba-lomba mendapatkannya. Dan sendainya mereka tahu pahala dalam shalat isya dan subuh, tentu mereka akan mendatangi keduanya walaupun harus merangkak “ HR. Bukhari.
Seandainya manusia mengetahui … ,
seandainya mereka mengetahui … ,
seandainya mereka tahu … ,
kalimat ini diulang-ulang oleh Rasulullah SAW seakan-akan ia sangat-sangat menyayangkan bila umatnya tidak melaksanakan shalat berjamaah di mesjid, khususnya untuk shalat isya dan subuh, karena boleh jadi Rasulullah SAW telah diperlihatkan sendiri oleh Allah SWT pahala apa dan keutamaan apa yang akan didapat oleh manusia bila mereka melaksanakan kedua shalat ini secara berjamaah. Sedangkan untuk kita, kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa hal itu adalah benar dan pasti akan kita dapatkan baik di dunia sekarang maupun di akhirat kelak.
Salah satu keutamaan dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah di mesjid yaitu akan mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunaikan shalat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan jaminanNya. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat subuh , Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” HR. Muslim.
Maukah anda saya jamin seluruh keperluan anda sehari-hari ? maukah anda saya jamin makan-minum anda sehari-hari ? , maukah anda saya jamin keselamatan dan keamanan anda selama anda bepergian kemana-mana? , tentulah semua pasti ingin mendapatkan jaminan-jaminan seperti ini, walaupun ini hanya sebatas jaminan oleh manusia kepada manusia lain yang dalam perjalanannya mungkin jaminan itu hanya omong kosong belaka. Akan tetapi sekarang yang berjanji akan memberi jaminan adalah Allah SWT, Dzat yang Maha Kaya, Dzat yang Maha Perkasa, Dzat yang memiliki seluruh alam semesta yang apabila Ia berkehendak Ia hanya berkata ” kun fayakun ” , ” Jadilah !.. maka terjadilah ia”. Mari kita renungkan sejenak, sekali lagi kita harus benar-benar yakin … walaupun Rasulullahpun dalam beberapa haditsnya menganjurkan agar kita berusaha dulu baru bertawakkal.
Subhanallah, siapa lagi yang dapat mencelakai kita kalau Allah sudah menjamin keamanan kita ? Dan apabila Allah mencoba keimanan kita dengan menakdirkan kita dizalimi seseorang , maka yakinlah dan mohonlah kepada Allah, niscaya Allah akan membalas dan menuntutnya , siapalah lagi yang akan membela orang tersebut, bila Sang Penuntut Umum adalah Allah SWT, dzat yang Maha Perkasa, dzat yang Maha Kuasa, dan dzat yang amat pedih siksaannya … Allahu Akbar, sungguh tenang dan tentram hati ini apabila kita betul-betul beriman.
Katakanlah : ”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami . Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal”.
(QS.Attaubah : 51)