Ikhwahfillah, sudah terlalu banyak
tulisan dan ceramah agama yang menjelaskan tentang keutamaan shalat
berjamaah, baik di media cetak, media massa atau mimbar-mimbar masjid.
Tetapi mengkaji ilmu Allah yang maha luas tidak cukup hanya sekali dua
kali, sudah menjadi fitrah manusia untuk lupa terhadap sesuatu, meski
sudah sering didengar. Maka dari itu kita mesti saling mengingatkan
kepada sesama saudara.
Perintah Melaksanakan Shalat Subuh
Beberapa ayat dan hadits yang berkaitan dengan perintah melaksanakan shalat subuh:
1. Al Israa ayat 78 Dirikanlah shalat
dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat). (QS. Al Israa : 78)
2. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim Dan dari Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah saw bersabda : Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik daripada shalat shubuh dan isya, dan andaikan mereka mengetahui pahalanya tentu mereka akan medatanginya meskipun dengan merangkak-rangkak.(HR. Bukhari, Muslim)
3. Hadits Riwayat Muslim dan Tarmidzi Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang shalat Isya dengan berjamaah maka seakan-akan ia mengerjakan shalat setengah malam, dan barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh berjama’ah maka seolah-olah ia mengerjakan shalat semalam penuh. (HR. Muslim dan Turmudzi dari Utsman RA).
4. Hadits Riwayat Bukhari “Barang siapa yang solat dua waktu yang dingin, maka akan masuk syurga.” (Hadis riwayat Bukhari).
5. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Baginda berkata, “Sungguh kamu akan melihat Rabb (Allah), sebagaimana kamu melihat bulan yang tidak terhalang dalam memandangnya. Apabila kamu mampu, janganlah kamu menyerah dalam melakukan solat sebelum terbit matahari dan solat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Shalat Subuh
Sholat subuh merupakan ibadah yang bagi
sebagian orang terasa berat untuk dilakukan di awal waktu. Mereka
terbuai oleh nikmatnya tidur. Sadar atau tidak sadar rutinitas kehidupan
manusia menjadi siklus kantuk, tidur, bangun, dan beraktivitas.
Sebuah sunnatullah yang telah dilekatkan
pada penciptaan manusia. ”Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. ”
(QS An-Naba’ [78]: 9).
Setiap pagi kalau kita tinggal didekat
mesjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita
untuk melaksanakan shalat subuh. Adzan untuk panggilan sholat Subuh agak
berbeda. Ada tambahan ucapan ashsholatu khoirumminan naum sebanyak dua
kali yang artinya sholat lebih baik daripada tidur. Ini menandakan
betapa istimewanya shalat pada waktu ini. Seorang Muslim bila dibiarkan
begitu saja (tertidur), akan memilih untuk merehatkan dirinya sampai
terjaga hingga terbit matahari dan meninggalkan solat Subuh, atau
mengerjakan sholat Subuh tidak pada waktunya yang benar.
Salah satu keutamaan shubuh adalah
Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan solat
Subuh, sebagaimana sebutkan dalam hadist: “Ya Allah, berkatilah umatku
selama mereka suka bangun subuh (yaitu mengerjakannya).” (Hadis riwayat
Tarmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Bahkan, Allah Azza WaJalla berfirman:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keredaan-Nya, dan
janganlah kedua matamu berpaling daripada mereka kerana mengharapkan
perhiasan duniawi, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya sudah
Kami lalaikan daripada mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melampaui batas.” (Surah al-Kahfi, ayat 28)
Keutamaan solat Shubuh diberikan ganjaran
pahala melebihi keindahan dunia dan seisinya, sebagaimana disebutkan
dalam hadis riwayat Imam at-Termizi: “Dari Aisyah telah bersabda
Rasulullah SAW, dua rakaat solat Fajar pahalanya lebih indah daripada
dunia dan seisinya.”
Begitulah keistimewaan solat Subuh. Apakah yang menghalang kita untuk menyingkap selimut dan mengakhiri tidur untuk melakukan solat Subuh?
Begitulah keistimewaan solat Subuh. Apakah yang menghalang kita untuk menyingkap selimut dan mengakhiri tidur untuk melakukan solat Subuh?
Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan
memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh? Berbagai jawaban dari
semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta
memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas
sedikit mengenai manfaat shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun
yang lalu.
Pernahkah kita mencoba sedikit saja
menghayati kalimat “ash shalatu khairun minan naum”? Mengapa kalimat itu
justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua
sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain. Sangat mudah
bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena
menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya
pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat itu?
Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta
atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan
seperti sekarang.
Shalat Subuh Bagi Kesehatan Manusia
Sejak lama banyak orang yang
mempertanyakan kenapa kita diharuskan bangun pada pagi buta untuk
melaksakan shalat subuh. Selain untuk melaksanakan kewajiban sebagai
hamba yang beriman, adakah manfaat lain yang bisa diambil oleh manusia.
Ketika Allah menurunkan sebuah perintah akan sesuatu, kadang kita memang
tidak mengerti manfaat dibalik itu semua, hingga kita mencarinya
sendiri. Sebab ilmu pengetahuan manusia tidak dapat mencapai hakikat
penciptaan Allah seluruhnya.
Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan
studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian
yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian
besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian?
Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana
terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan
penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang
meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan
meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.
Pada tegangan saraf simpatis yang
meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang
kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut
untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga
kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta (mulai
pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah
berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan
tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan
meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama
lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh
bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk anda
dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme
Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada
manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa
menerangkannya saat ini.
Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat “ash shalatu khairun minan naum”? Shalat subuh lebih baik dari tidur?
Secara tidak langsung hal ini dapat
dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980
dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah
dalam pada pembuluh darah yang sedang diselidikinya (dikerok). Pembuluh
darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding
bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu:
Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya
sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh
tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin. Penemuan ini tentu saja
menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. “Jadi itu toh yang
menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan
baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak
ketemu”.
Penelitian itu segera diikuti penelitian
yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel
bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh
itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro
serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida. Ketiga penelitian itu
Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan
istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan
oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat
ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida yang
lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara
mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit
pada darah kita.
Jadi kalau kita bangun tidur pada pagi
buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada
pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena
exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai
berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian
kardiovaskular.
Selain itu patut dicatat bahwa pada
posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan
tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise
tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di
atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit
darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus. Demikianlah
kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan,
siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.
Keilmuan modern telah mengukuhkan tentang
keberadaan gas O3 (ozon), yang mengandung prosentase oksigen yang
tinggi dan dapat mencapai puncak reaksinya pada waktu shalat Subuh, lalu
berkurang secara bertahap hingga terbit matahari.
Sebenarnya, fakta ini tidak membutuhkan
suatu penemuan ataupun pengokohan, karena Anda sendiri bisa mudah
mengamati kebersihan dan kesegaran udara pada waktu shalat Subuh
dibandingkan dengan waktu siang hari.
Udara pada waktu Subuh masih bersih dan
belum tercemari kebersihan dan kesegarannya dengan apapun. Udara ini
dapat menyegarkan hati, menguatkan paru-paru, memperbarui sel-sel yang
mati, menyuplai tubuh dengan oksigen, mengeluarkan karbon dioksida,
membersihkan darah dari kotoran-kotoran, memperbaiki kinerja organ-organ
tubuh, merenggangkan urat-urat syaraf, menyembuhkan berbagai penyakit
syaraf, rheumatik, dan asma.
Penutup
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak
lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya
sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam
menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat
sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.
Ya akhi wa ukhti fillah, tidak ada
manusia yang sempurna dan lepas dari kesalahan, tetapi itu semua bukan
sebuah alasan untuk kita tidak menjadi baik. Semoga Allah Azza WaJalla
me-ridhoi semua proses yang ingin dan sedang kita jalankan ini.
Wallahualam Bishowab.
Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini. Amin.
Narasumber : Dari Milist Rahasia Shalat Subuh Oleh Redha Herdianto, dan
Dari Milist Manfaat Shalat Subuh Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP
Dari Milist Manfaat Shalat Subuh Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP