Saturday, 1 September 2012

> > Jangan Jadikan Ibu dan Bapakmu Seperti Pembantu

Jangan Jadikan Ibu dan Bapakmu Seperti Pembantu



 

Lihatlah dirimu, kau jadikan Ibu dan Bapakmu sebagai pembantu. Mereka seperti Collector uang, sedangkan kau berfoya-foya dengan uang mereka. Aku mohon sekali lagi teman, jangan berfoya-foya tanpa ada manfaat.
 
Lihatlah dirimu, kau jadikan Ibu dan Bapakmu sebagai Baby Sitter. Sekarang, kau sudah punya anak. Istrimu mencari uang. Kau juga mencari uang. Lalu kau titipkan anakmu kepada Ibu-Bapakmu.

Alasanmu tidak masuk akal. Kau berkata, Kakek dan Nenek sangat rindu kepada anakmu. Lalu, kau serahkan anakmu ke orang tuamu. Ibu dan bapakmu yang mencuci air kencing anakmu, baju anakmu, kotoran anakmu, dan menyiapkan makanan anakmu. Jika terus begitu, itu sama dengan menjadikan Ibu / Bapakmu sebagai Pembantu.

Bukankah itu seharusnya jadi tugasmu; menyiapkan makanan, mencuci baju, dan membersihkan kotoran anakmu???

Aku mohon kepadamu, janganlah begitu. Jangan jadikan Ibu dan Bapakmu sebagai pembantu. Semoga engkau jadi manusia yang punya kedudukan tinggi di masyarakat, sebagaimana engkau memuliakan Orang Tuamu.

Beri kesenangan mereka, tapi Jangan bentak mereka, Muliakan kedudukannya. Jika kau tidak setuju dengan pendapat mereka, karena kau lebih tahu kebenaran, diamlah dan jangan sombong (= merasa diri paling benar dengan cara merendahkan orang lain).

Ketahuilah, kau tidak ada apa-apanya. Ilmumu, bahasamu, dan pengetahuanmu adalah sokongan jerih payah mereka. Karena itu, jangan kau merasa sombong dengan membentak. Jangan merendahkan derajat pengetahuan mereka. Karena itu, Diamlah...diamlah... atau berbicaralah dengan sopan. Senangkan, jika mereka suka senda gurau. Jika tidak suka, maka berhentilah.

Muliakan orang tuamu, dan jadilah apapun yang kau mau. Muliakan kedua orang tuamu, semoga kedudukanmu tinggi di masyarakatmu. [sumber]