Bagaimana
pendapat anda tentang seorang wanita yang tidak mau mendengarkan
perkataan suaminya, tidak mematuhi suaminya, dan menyelisihi suaminya
dalam banyak urusan. Seperti wanita itu keluar rumah tanpa seijin
suaminya, atau kadang-kadang keluar rumah diam-diam tanpa sepengetahuan
suaminya?
Wajib
bagi wanita untuk mentaati suaminya dalam perkara yang baik. Dan
diharamkan bagi seorang wanita untuk mentaati suaminya jika suaminya
memerintahkan perkara yang bermaksiat kepada Allah. Tidak boleh bagi
wanita itu untuk keluar rumah kecuali dengan sepengetahuan suaminya.
Nabi telah bersabda: ”Apabila
seorang suami memanggil seorang istrinya ke tempat tidur dan sang
istri menolaknya, kemudian suami itu tidur semalaman dalam keadaan
marah kepada istrinya, maka para malaikat melaknat istri tersebut
sampai masuk pagi harinya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Sabda Rasulullah SAW yang sangat penting untuk difahami oleh para isteri: ”Kalau sekiranya boleh bagiku untuk memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, niscaya akan aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya karena agungnya hak suami atas istrinya.” (HR. Abu Dawud dalam sunannya (250/2)).
Allah Ta’ala berfirman: ”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita …” (Q.S. Annisa[4]: 34).
Maka
Allah menjelaskan bahwa seorang laki-laki memiliki kepemimpinan atas
wanita terutama ketika wanita mereka mengingkari dan melanggar, dan
karenanya mendapat hukuman. Ini menunjukkan wajibnya istri taat pada
suami dalam kebaikan dan haram menyelisihinya dengan tanpa alasan yang
haq.
(Diterjemahkan
oleh Al Akh Abu Sulaiman dari majmu’ fataawa Syaikh Shalih bin Fauzan
bin ‘Abdillah Alu Fauzan, Muraja’ah Al Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid)
Sumber: Buletin Dakwah Al-Atsary, Semarang Edisi XX/ 1427H
Dikutip
dari darussalaf.or.id offline Penulis: Fadhilatu Asy Syaikh ‘Allamah
Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah Alu Fauzan, Judul: Wanita yang Tidak
Mau Mendengarkan dan Mematuhi Perkataan Suaminya.
Wassalam, Abu Muawiah / sumber