Sudah beberapa hari sudah bulan suci Ramadhan bertandang menyapa
kita. Beragam tausiah dan kegiatan lainnya telah dan akan terlaksana
silih berganti. Ada satu hal yang jangan kita lupakan, bulan Ramadhan
adalah bulan yang sarat dengan peristiwa bersejarah. Sejarah yang
membentang tersebut mengukir kejayaan dan merekam asa Kaum Muslimin dari
masa ke masa.
Ramadhan mengandung dimensi sejarah dan komunal yang terwujud dalam peristiwa-peristwa yang berlangsung setiap dan sepanjang bulan tersebut. Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan lintasan sejarah tersebut untuk memberi titik tekan moral sebagai seorang muslim yang berkiprah secara aktif dalam memberi warna pada peradaban yang universal.
KH. Abdullah Abdun, pendiri sekaligus pengasuh pertama Pesantren Darut Tauhid Malang, dalam bukunya Pedoman Berpuasa, Tarawih, Zakat Fitrah dan Makna Fie Sabilillah membeberkan sejumlah peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi di bulan ini.
Pertama, peristiwa Perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Perang Badar ini disebut sebagai “Yaumul Furqan” (hari pemisah antara yang hak dan batil).
Kedua, peristiwa Fathu Makkah atau pembebasan kota Makkah. Kejadian ini berlangsung persis di bulan Ramadhan tanggal 10 tahun 8 Hijriyah. Sejarah pembebasan kota Makkah menjadi tonggak kemenangan gemilang umat Islam khususnya bagi Kaum Muhajirin yang terusir oleh kaum Kafir Quraish dari tanah air mereka sendiri. Di bulan yang sama pula, Khalid bin Walid menghancurkan patung Al-Uzzah.
Ketiga, Kaum Tsaqif menyatakan keislamannya di hadapan Rasululah SAW. Setelah mengumumkan keislamannya, mereka menghancurkan patung yang dulu mereka sembah bernama Al-Lata. Peristiwa terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah.
Keempat, kemenangan umat Islam dalam perang Tabuk. Perang ini menjadi perang terakhir yang diikuti langsung oleh Nabi. Perang ini berkecamuk dan berakhir dimenangi oleh umat Islam pada tanggal 8 Ramadhan tahun 9 Hijriyah.
Kelima, tentara Islam di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad berhasil menyeberangi selat Giblatar atau Jabal Thariq untuk masuk ke Andalusia (Spanyol) dan kemudian berhasil menguasainya. Kejadian dramatis ini terjadi pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah.
Keenam, pada tanggal 15 Ramadhan tahun 658 Hijriyah, umat Islam berhasil mengalahkan tentara Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Genghis Khan. Perang ini terjadi di Ain Jalut, Palestina Utara.
Ketujuh, pertiswa lainnya yang pernah melintas di bulan suci ini adalah kemenangn umat Islam di Mesir melawan tentara Israel. Saat itu, tentara Mesir berhasil merebut benteng Israel, Barlev, yang diklaim tidak akan mungkin terbobol selamanya. Namun tepat pada tanggal 10 Ramadhan 1393 Hijriyah atau 6 Oktober 1973 Masehi, benteng Barlev dapat dihancurkan.
Bulan Ramadhan bukanlah sekadar bulan peningkatan kesalehan spiritual semata. Bulan ini memberikan spirit bahwa peradaban Islam yang gemilang pernah terukir di dalamnya.
Bulan Membangun Perjuangan
Karena itu, bagi Umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan untuk meningkatkan dan mendongkrak kesadaran keilahiaan yang terlampir dalam pesan takwa, meningkatkan solidaritas, membangun perjuangan, membela kebenaran, dan menjadi pendorong bagi tegaknya nilai-nilai kesalehan sosial di tiap saat.
Roda sejarah peradaban Islam akan terus berputar. Torehan prestasi telah berhasil dicatat oleh Nabi, Sahabat, dan orang-orang setelahnya. Telah menjadi bukti, haus dan lapar bukan batu penghalang dalam meraih kemenangan di medan laga kehidupan. Giliran kita: sejarah apa yang hendak kita ukir dalam Ramadhan edisi 1433 Hijriyah ini?
Penulis adalah staf pengajar di Ponpes. Darut Tauhid Malang,
Ramadhan mengandung dimensi sejarah dan komunal yang terwujud dalam peristiwa-peristwa yang berlangsung setiap dan sepanjang bulan tersebut. Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan lintasan sejarah tersebut untuk memberi titik tekan moral sebagai seorang muslim yang berkiprah secara aktif dalam memberi warna pada peradaban yang universal.
KH. Abdullah Abdun, pendiri sekaligus pengasuh pertama Pesantren Darut Tauhid Malang, dalam bukunya Pedoman Berpuasa, Tarawih, Zakat Fitrah dan Makna Fie Sabilillah membeberkan sejumlah peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi di bulan ini.
Pertama, peristiwa Perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Perang Badar ini disebut sebagai “Yaumul Furqan” (hari pemisah antara yang hak dan batil).
Kedua, peristiwa Fathu Makkah atau pembebasan kota Makkah. Kejadian ini berlangsung persis di bulan Ramadhan tanggal 10 tahun 8 Hijriyah. Sejarah pembebasan kota Makkah menjadi tonggak kemenangan gemilang umat Islam khususnya bagi Kaum Muhajirin yang terusir oleh kaum Kafir Quraish dari tanah air mereka sendiri. Di bulan yang sama pula, Khalid bin Walid menghancurkan patung Al-Uzzah.
Ketiga, Kaum Tsaqif menyatakan keislamannya di hadapan Rasululah SAW. Setelah mengumumkan keislamannya, mereka menghancurkan patung yang dulu mereka sembah bernama Al-Lata. Peristiwa terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah.
Keempat, kemenangan umat Islam dalam perang Tabuk. Perang ini menjadi perang terakhir yang diikuti langsung oleh Nabi. Perang ini berkecamuk dan berakhir dimenangi oleh umat Islam pada tanggal 8 Ramadhan tahun 9 Hijriyah.
Kelima, tentara Islam di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad berhasil menyeberangi selat Giblatar atau Jabal Thariq untuk masuk ke Andalusia (Spanyol) dan kemudian berhasil menguasainya. Kejadian dramatis ini terjadi pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah.
Keenam, pada tanggal 15 Ramadhan tahun 658 Hijriyah, umat Islam berhasil mengalahkan tentara Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Genghis Khan. Perang ini terjadi di Ain Jalut, Palestina Utara.
Ketujuh, pertiswa lainnya yang pernah melintas di bulan suci ini adalah kemenangn umat Islam di Mesir melawan tentara Israel. Saat itu, tentara Mesir berhasil merebut benteng Israel, Barlev, yang diklaim tidak akan mungkin terbobol selamanya. Namun tepat pada tanggal 10 Ramadhan 1393 Hijriyah atau 6 Oktober 1973 Masehi, benteng Barlev dapat dihancurkan.
Bulan Ramadhan bukanlah sekadar bulan peningkatan kesalehan spiritual semata. Bulan ini memberikan spirit bahwa peradaban Islam yang gemilang pernah terukir di dalamnya.
Bulan Membangun Perjuangan
Karena itu, bagi Umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan untuk meningkatkan dan mendongkrak kesadaran keilahiaan yang terlampir dalam pesan takwa, meningkatkan solidaritas, membangun perjuangan, membela kebenaran, dan menjadi pendorong bagi tegaknya nilai-nilai kesalehan sosial di tiap saat.
Roda sejarah peradaban Islam akan terus berputar. Torehan prestasi telah berhasil dicatat oleh Nabi, Sahabat, dan orang-orang setelahnya. Telah menjadi bukti, haus dan lapar bukan batu penghalang dalam meraih kemenangan di medan laga kehidupan. Giliran kita: sejarah apa yang hendak kita ukir dalam Ramadhan edisi 1433 Hijriyah ini?
Penulis adalah staf pengajar di Ponpes. Darut Tauhid Malang,
Sumber : Hidayatullah.com