Kebiasaan
merokok merupakan kegiatan tidak sehat dan memicu faktor risiko dari
delapan penyebab kematian utama di dunia, termasuk penyakit
kardiovaskular maupun kanker.
"Kebiasaan merokok menyebabkan satu
dari 10 kematian orang dewasa di dunia dengan lebih dari 4.000 jenis
racun pada tiap batang," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Aditama,
di Jakarta, Senin (18/6/2012).
Daftar penyakit yang dipicu dari
kandungan nikotinnya, di antaranya kanker paru-paru, hipertensi,
penyakit jantung dan pembuluh darah, infertilitas pria dan juga
disfungsi ereksi alias impotensi.
Di dalam tiap batang rokok,
menurut Aditama, terdapat 90 persen tembakau dan 1,5 persen bahan
tambahan serta bahan lain, seperti kertas, lem, filter, dan senyawa
lain.
"Rokok mengandung nikotin yang menimbulkan adiksi. Asap
rokok masuk ke paru-paru lalu masuk pembuluh darah dan pergi ke jantung,
otak, dan lain-lainnya," katanya.
Pemerintah memiliki satu cara
untuk mencegah bahaya rokok ini, di tiap bungkus rokok terdapat
kalimat-kalimat panjang peringatan bahaya merokok. Akan tetapi di
Belanda, peringatan itu cuma tiga kata saja: "Rokken is doodelijk"
setara dengan "Merokok Itu Mematikan".
Perokok remaja
Saat
ini diperkirakan ada sekitar 50-60 juta perokok di Indonesia. Yang
mengkhawatirkan, prevalensi merokok di kalangan remaja meningkat.
Data
dari Susenas 1995, 2001, dan 2004 serta Riskesdas 2007 dan 2010
menunjukkan prevalensi perokok remaja naik lebih dari dua kali lipat
dari 1995 (tujuh persen remaja merokok) ke 2010 dimana 19 persen remaja
merokok.
Kenaikan jumlah perokok aktif lebih tinggi di kalangan
perempuan remaja, lima kali lipat lebih dari 0,3 persen (2005) menjadi
1,6 persen (2010). Sedangkan pada laki-laki remaja kenaikannya lebih
dari dua kali lipat, yaitu 14 persen pada 2005 menjadi 37 persen pada
2010.
WHO, menurut berita Antara, memperkirakan rokok telah
mengakibatkan kematian 300 ribu orang per tahun di Indonesia, sedangkan
di dunia diperkirakan jumlah itu adalah 5,4 juta kematian per tahun atau
satu kematian tiap 6,5 detik.
Lebih dari 80 persen perokok ada
di negara sedang berkembang seperti Indonesia. Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan prevalensi perokok adalah
sebesar 34,7 persen.* [sumber]