Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Surga
itu mahal harganya. Kenikmatannya tak tertandingi. Sedikit saja
kenikmatannya melebihi seluruh kenikmatan dunia dan seisinya. Siapa
yang mau masuk surga maka pada dasarnya harus membelinya dengan
sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةُ
"Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." (HR. Al-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasa. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami': 6222)
Sil'ah adalah barang yang ditawarkan dalam perdagangan. Sedangkan Allah 'Azza wa Jalla telah tawarkan surga kepada hamba-hamba-Nya agar mereka membelinya dengan jiwa dan harta mereka. Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ
اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ
وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ
وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا
بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar." (QS. Al-Taubah: 111)
Al-'Imad
ibnu Katsir berkata: "Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Dia memberi ganti
dari jiwa dan harta benda para hamba-Nya yang beriman dengan surga
karena mereka telah rela mengorbankannya di jalan-Nya. ini merupakan
karunia, kemuliaan dan kebaikan-Nya." Oleh karenanya al-Hasan al-Bashri
dan Qatadah mengatakan: "Allah telah membeli mereka, demi Allah, Dia
menghargai mereka sangat mahal."
Al-Hasan
berkata lagi, "Dengarkan jual-beli yang menguntungkan yang telah Allah
ajak setiap mukmin melakukan jual-beli ini." Dalam perkataan beliau
yang lain, "Sesungguhnya Allah telah memberikan dunia kepadamu maka
belilah surga dengan sebagiannya." (Dinukil dari tafsir al-Baghawi)
. . . Allah 'Azza wa Jalla telah tawarkan surga kepada hamba-hamba-Nya agar mereka membelinya dengan jiwa dan harta mereka. . .. . . Mereka menyerahkan jiwa dan harta mereka untuk Allah dengan berjihad di jalan-Nya melawan musuh-musuh-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya dan memenangkan agama-Nya. . .
Apa
yang harus diberikan oleh seorang mukmin agar dapat surga? Mereka
menyerahkan jiwa dan harta mereka untuk Allah dengan berjihad di
jalan-Nya melawan musuh-musuh-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya dan
memenangkan agama-Nya. "Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh." (QS. Al-Taubah: 111)
Allah Ta'ala berfirman lagi tentang jual beli yang menguntungkan ini,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ
تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ
ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ يَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Hai
orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan
kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn.
Itulah keberuntungan yang besar." (QS. Al-Shaff: 10-12)
Ini
merupakan pesan dan arahan Dzat Mahapenyayang kepada hamba-hamba-nya
yang beriman, supaya mereka melakukan jual beli menguntungkan yang bisa
menyelamatkan dari azab yang neraka yang pedih dan mendapatkan
kenikmatan yang abadi. Jual beli tersebut adalah "Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya."
Iman
yang sempurna adalah pembenaran terhadap perintah-perintah Allah dalam
hati yang diikuti dengan ketundukan anggota badan mengerjakan
amal-amal shalih. Dan di antara amal shalih yang paling agung adalah
berjihad di jalan-Nya. Oleh karenanya Allah berfirman sesudahnya, "dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu."
Yaitu dengan menginfakkan sebagian harta dan mengorbankan jiwa untuk
menghadapi musuh-musuh Islam dengan tujuan untuk menolong agama Allah
dan meninggikan kalimat-Nya.
Pada
ringkasnya untuk mendapatkan kenikmatan surga dan dihindarkan dari
siksa neraka seseorang harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lalu
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa-Nya. Lalu kenapa masih
ada orang yang bercita-cita masuk surga tapi masih pelit dengan
hartanya dan terlalu sayang dengan jiwanya dari berjihad di jalan
Allah?
. . . ringkasnya untuk mendapatkan kenikmatan surga dan dihindarkan dari siksa neraka seseorang harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lalu berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa-Nya. . .
. . . kenapa masih ada orang yang bercita-cita masuk surga tapi masih pelit dengan hartanya dan terlalu sayang dengan jiwanya dari berjihad di jalan Allah?. . .
Al-Hakim telah meriwayatkan dalam Mustadraknya (no. 2421) dari hadits Basyir bin al-Khashashiyyah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam untu berbai'at masuk Islam. Maka beliau mensyaratkan kepadaku:
تَشْهَدُ
أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَتُصَلِّي الْخَمْسَ ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ
وَتَحُجَّ الْبَيْتَ وَتُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
"Engkau
bersaksi tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya, engkau shalat lima waktu, berpuasa
Ramadhan, mengeluarkan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berjihad di
jalan Allah."
Dia
melanjutkan, "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, ada dua yang aku tidak
mampu; Yaitu zakat karena aku tidak memiliki sesuatu kecuali sepuluh
dzaud (sepuluh ekor unta) yang merupakan titipan dan kendaraan bagi
keluargaku. Sedangkan jihad, orang-orang yakin bahwa yang lari (ketika
perang) maka akan mendapat kemurkaan dari Allah, sedangkan aku takut
jika ikut perang lalu aku takut mati dan ingin (menyelamatkan) diriku."
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menggenggam tangannya lalu menggerak-gerakkannya. Lalu bersabda,
لَا صَدَقَةَ وَلَا جِهَادَ فَبِمَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟
"Tidak shadaqah dan tidak jihad? Dengan apa engkau masuk surga?"
Basyir berkata, "Lalu aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, aku berbaiat kepadamu, maka baitlah aku atas semua itu." (Imam al-Hakim berkata: Hadits shahih. Al-Dzahabi menyepakatinya.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
memberikan pelajaran berharga kepada Basyir, juga kepada kita semua,
tentang hakikat baiat atas Islam. Bahwa Islam tidak mencukupkan bagi
pemeluknya untuk memperhatikan diri pribadinya sendiri, berleha-leha
setelah ikrar atas keislaman. Tapi ia harus memperhatikan agamanya dan
memperjuangkan syriatnya dengan harta dan jiwanya. Karenanya kita lihat,
saat Basyir mengajukan keberatan atas dua syarat yang berkaitan dengan
pengorbanan jiwa dan hartanya –padahal ia siap menerima syarat-syarat
lainnya-, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
menggenggamkan tangannya dan tidak mau menerima baiat, karena barang
dagangan Allah itu mahal harganya. Oleh karenanya beliau menyampaikan,
"Orang yang tidak mau mengorbankan jiwa dan hartanya di jalan Allah,
maka dengan apa ia masuk surga?" Wallahu Ta'ala A'lam.
SUMBER