Ada benarnya pepatah Arab yang mengatakan, "Taharrak fa-inna fil harakati barakah" (bergeraklah,
karena setiap gerakan ada tambahan kebaikan). Buktinya, temuan baru
menyebutkan, otot-otot penggerak tubuh memiliki pengaruh besar terhadap
metabolisme manusia.
Seorang pakar medis Denmark menemukan, terlalu sedikit bergerak justru meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, depresi dan demensia.
Dokter Bente Pedersen berhasil menemukan bahwa otot-otot tubuh kita mengirimkan senyawa kimia pembawa pesan yang besar pengaruhnya terhadap kesehatan kita.
Senyawa kimia pembawa pesan yang dikirimkan otot lurik atau otot rangka, yakni otot-otot pada organ pergerakan tubuh, juga meregulasi pembakaran lemak dalam tubuh. Bente Pedersen memberinya nama myokine. Oleh sebab itu bagi Pedersen senyawa kimia myokine ini juga organ metabolisme yang penting.
Karena itulah di awal setiap pemeriksaan dipergunakan scanner yang tidak dapat ditipu, yang memberikan keterangan rinci tentang komposisi tulang-tulang, otot-otot dan massa lemak dalam tubuh.
“Anda tidak hanya kegemukan tapi juga kebanyakan lemak. Ini tidak hanya masalah kegemukan di sini atau timbunan lemak di tempat lain. Tapi lemak di perut ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker bahkan depresi dan demensia," kata Pedersen dikutip DWWD.
Hal ini ditanggapi seorang pasien pria yang mengatakan itu gambaran penyakit yang jauh berbeda-beda sekaligus menanyakan apa kesamaan yang dimiliki semua itu. Dokter internis Bente Pedersen menjelaskan, “Jika orang tidak melatih otot-ototnya, maka orang juga tidak cukup memproduksi myokine. Bila otot-otot terlatih akan diproduksi myokine dari otot-otot ini dan mempengaruhi semua organ lainnya. Myokine ini menuju lemak dan secara tepat membakar lemak yang tidak pada tempatnya. Myokine juga mempengaruhi pembuluh darah, dan juga hati serta menjaganya tetap sehat. Myokine bahkan mempengaruhi otak dan melindungi dari serangan demensia."
Seorang pakar medis Denmark menemukan, terlalu sedikit bergerak justru meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, depresi dan demensia.
Dokter Bente Pedersen berhasil menemukan bahwa otot-otot tubuh kita mengirimkan senyawa kimia pembawa pesan yang besar pengaruhnya terhadap kesehatan kita.
Senyawa kimia pembawa pesan yang dikirimkan otot lurik atau otot rangka, yakni otot-otot pada organ pergerakan tubuh, juga meregulasi pembakaran lemak dalam tubuh. Bente Pedersen memberinya nama myokine. Oleh sebab itu bagi Pedersen senyawa kimia myokine ini juga organ metabolisme yang penting.
Karena itulah di awal setiap pemeriksaan dipergunakan scanner yang tidak dapat ditipu, yang memberikan keterangan rinci tentang komposisi tulang-tulang, otot-otot dan massa lemak dalam tubuh.
“Anda tidak hanya kegemukan tapi juga kebanyakan lemak. Ini tidak hanya masalah kegemukan di sini atau timbunan lemak di tempat lain. Tapi lemak di perut ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker bahkan depresi dan demensia," kata Pedersen dikutip DWWD.
Hal ini ditanggapi seorang pasien pria yang mengatakan itu gambaran penyakit yang jauh berbeda-beda sekaligus menanyakan apa kesamaan yang dimiliki semua itu. Dokter internis Bente Pedersen menjelaskan, “Jika orang tidak melatih otot-ototnya, maka orang juga tidak cukup memproduksi myokine. Bila otot-otot terlatih akan diproduksi myokine dari otot-otot ini dan mempengaruhi semua organ lainnya. Myokine ini menuju lemak dan secara tepat membakar lemak yang tidak pada tempatnya. Myokine juga mempengaruhi pembuluh darah, dan juga hati serta menjaganya tetap sehat. Myokine bahkan mempengaruhi otak dan melindungi dari serangan demensia."
Fungsi Senyawa Kimia Myokine
Baru sekitar duapuluh myokine
yang diketahui pengaruhnya. Senyawa kimia ini merupakan pembawa pesan
kepada otot-otot dan mengaktifkan pembakaran lemak. Ada myokine yang
mirip hormon, yang merangsang hati untuk mengurangi simpanan glukosa dan
dengan demikian membantu fungsi pankreas.
Juga pembentukan
pembuluh-pembuluh darah baru dan sel-sel otot ditunjang oleh myokine
tertentu. Dan banyak diantaranya yang memiliki sifat menghambat radang,
yang dapat mencegah serangan penyakit jantung dan gangguan sirkulasi
darah. Hampir 400 substansi berbeda yang diproduksi otot-otot. Semua ini
bagian dari mekanisme yang kompleks yang menyangkut proses metabolisme
tubuh secara mendalam.
Memang sebagian besar senyawa kimia
pembawa pesan masih belum diteliti. Tapi yang kini sudah jelas adalah,
siapa yang rajin menggerakkan otot-otot hidup lebih sehat. Karena hanya
dengan cara itu otot dapat melakukan aktivitasnya dan cukup memproduksi
myokine yang mempengaruhi metabolisme tubuh secara berkelanjutan.*[sumber]